Evoware: Produksi Gelas yang Bisa Dimakan untuk Mengurangi Sampah Plastik

Terbit April 24, 2024

Pernahkah kalian membayangkan gelas yang bisa dimakan? Produk unik inilah yang coba dihadirkan oleh Evoware, perusahaan yang memproduksi aneka produk ramah lingkungan, termasuk kemasan atau wadah makanan dan minuman.

Mulai dari kantong belanja bebas plastik yang terbuat dari singkong, sedotan sekali pakai berbahan beras, hingga gelas dan kemasan pembungkus berbahan rumput laut, Evoware terus berupaya menghadirkan inovasi produk ramah lingkungan yang terbaik. Layaknya semua produk hebat, penemuan produk ramah lingkungan dari Evoware tidak muncul begitu saja, melainkan harus melewati banyak proses percobaan.

Riset Produk yang Tak Main-Main

Evoware diawali keinginan sang Co-Founder, David Christian, untuk mengurangi sampah. David yang saat itu kembali ke Indonesia setelah menempuh pendidikan di Kanada merasa miris melihat kondisi lingkungan di Jakarta yang dipenuhi sampah plastik.

David Christian, pemilik Evoware

“Berangkat dari rasa peduli, saya akhirnya mencoba melakukan riset untuk mencari bahan ramah lingkungan yang unik dan bisa menggantikan gelas plastik agar bisa meningkatkan kesadaran publik akan isu plastik ini,” cerita David.

Awalnya, David berusaha mencari material yang mudah dibentuk. Kandidat material pertama adalah agar-agar atau jelly yang berbahan baku gelatin. Sayangnya, gelatin ternyata tidak ramah lingkungan. Ia lalu memutar otak untuk mencari bahan alternatif dan menemukan bahwa gelatin ternyata bisa digantikan oleh rumput laut (karagenan). Berbekal bahan baku rumput laut tersebut, Evoware kemudian mengembangkan produk pertama mereka yakni Gelas Ello Jello yang bisa dimakan dan ramah lingkungan.

Setelahnya, Evoware terus melakukan riset untuk menambah variasi produk dan bekerjasama dengan ahli di bidangnya untuk mengembangkan material rumput laut menjadi kemasan ramah lingkungan.

Berpikir Kreatif untuk Menjawab Tantangan

Layaknya bisnis pada umumnya, Evoware juga menjumpai tantangan dalam perjalanan mereka. Tantangan pertama adalah jenis produk yang tak biasa dan harga produk yang lebih mahal dibandingkan produk serupa berbahan plastik. Menyadari hal tersebut, Evoware tidak hanya melakukan cara-cara promosi umum, melainkan juga memberikan edukasi kepada masyarakat umum.

Pelan-pelan, mereka coba menjelaskan bagaimana penggunaan produk ramah lingkungan dapat menjadi investasi untuk masa depan bumi yang lebih baik serta lebih murah dari sisi biaya jika dibandingkan dengan harga yang harus kita bayar untuk menanggulangi dampak buruk lingkungan di masa depan.

Tantangan kedua adalah bidang finansial. Kompleksnya riset yang dilakukan Evoware dalam mengembangkan produk dan material ramah lingkungan membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Makanya kami coba melakukan fundraising melalui berbagai platform kampanye untuk mendanai proses riset yang nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar akan material ramah lingkungan sekaligus mengurangi pemakaian plastik konvensional.”

Agar dapat memperkenalkan produk kepada masyarakat yang lebih luas, Evoware menjual produk-produk mereka di Tokopedia. “Menurut kami, Tokopedia merupakan salah satu perusahaan e-commerce terbesar dengan integritas dan reputasi yang baik di Indonesia. Selain itu, banyak sekali fitur-fitur yang sangat friendly untuk pemilik bisnis dalam mempromosikan produk. Terdapat juga berbagai macam kampanye yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan keberlanjutan dengan menggunakan produk ramah lingkungan dan membuat masyarakat mengetahui akan adanya bisnis ramah lingkungan,” jelas David.

Inovasi dan Kreativitas yang Diakui Dunia

Tidak hanya kreatif dalam memproduksi produk ramah lingkungan, Evoware juga kreatif dalam menjalankan kampanye gerakan ramah lingkungan di berbagai platform. Mereka seringkali menyelipkan konten-konten edukasi pada tiap konten di sosial media Evoware. Bukan itu saja, Evoware juga menjadi salah satu penjual yang terpilih pada kampanye Tokopedia Hijau yang berisikan kurasi toko dengan produk ramah lingkungan yang ada di Tokopedia.

Selain itu, mereka juga membuat sebuah gerakan Rethink Plastic, yakni gerakan yang mengkampanyekan usaha mengganti plastik dengan material-material ramah lingkungan, khususnya untuk kemasan makanan atau minuman sekali pakai yang merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar.

Berkat produk yang inovatif dan konsistensi mereka dalam mengkampanyekan produk ramah lingkungan, Evoware juga mendapatkan pengakuan dari berbagai negara dunia. Mereka seringkali diundang menjadi perwakilan Indonesia dalam berbagai acara internasional seperti Fine Food Australia Exhibition 2022 di Australia hingga Fruit Logistica 2023 di Berlin, Jerman. Selain itu, pada tahun 2018 Evoware juga memenangkan Circular Design Challenge yang diadakan oleh The New Plastics Economy. Semua kerja keras dan konsistensi Evoware juga menghantarkan David Christian – Founder & CEO – Evoware masuk ke dalam daftar Forbes 30 under 30 pada tahun 2020.